Masa Indah

Masa Indah
Sahabat satu Mentor di ROHIS SMA Negeri 1 Lewiliang 2006

Rabu, 07 April 2010

Cinta yang membuatku semangat

4 April 2010
, hari itu ku Shalat Zuhur di mesjid Agung Kota Bogor(deket stasiun) sambil menunggu seseorang dalam perjalanan pulang dari jakarta, cukup lama ku di lingkungan mesjid karena kereta yang di tumpanginya ada gangguan, tapi dari itu ku dapat pengalaman baru, ketika ku berada di halaman parkir sambil ngawasi motor, ku duduk di teras taman mesjid sambil dengerin lagu dan Tilawah quran, ku melihat semua aktifitas orang – orang di sekitar mesjid tapi yang jadi sorotan utama adalah tukang teh manis dalam cup yang secara instant dibuat dadakan di tempat.
Saat ku diam tiba – tiba ada seseorang yang membuatku kaget “ A, teh manisnya nich, lagi haus kan” se orang ibu nawarin ku minum teh manis, Kebetulan tenggorokanku lagi kering “O ya..emang berapa harganya Bu...” tanyaku pada ibu paruh baya itu, oh harganya Cuma Rp 2.000, tanpa pikir panjang langsung ku ambil aja dan ku minum eh...rasanya lumayan juga cukup bisa basahi tenggorokan ini. Sang ibu kemudian kembali lagi ketempat dimana dia bikin teh manis itu, wah tempat yang sederhana deket lahan parkir tanpa tempat khusus.
Cukup lama ku berada di situ hingga ku bisa melihat setiap gerak – gerik sang ibu beserta teman – temannya yang setelah ku selidiki ternyata keluarganya yang sama – sama jualan teh.sepintas ku lihat wajah sang ibu jika dilihat sepertinya orangnya bersahabat dan enak buat diajak ngobrol,dari pada bengong sendirian ku coba dekati ibu itu, kemudian ku coba buka pembicaraan dengannya”ibu tehnya enak banget ya..liat nyampe abis” ibu itu langsung menatap Cup yang ku pegang “ oh,,,mau nambah lagi A, ntar ibu bikinin lagi nih” wah perut ku bisa kembung nich “ ga usah bu!!! Cukup ko..” wah ternyata si ibu sudah bisa merespon kata pembukaku tadi dan dia balik nanya apa tujuanku,asal dari mana. Ku jawab apa adanya lagi menunggu sahabatku yang sudah lama tak ketemu, cukup banyak perbincanganku dengannya, seolah aku jadi wartawan saja karena memang unik sang ibu ini, hingga ku tau Rumahnya dimana, anaknya sampai pendapatan dia jualan perharinya berapa.
30 menit ku bicara dengannya tak lama datang seseorang mencium tangan sang ibu, wah seorang gadis berhijab rapi banget dengan tas di punggungnya,dia berbincang yang tak jelas kedengannya olehku tapi yang paling jelas di menitipkan tasnya di tempat ibu itu setelah mengambil pelastik kecil didalam tas itu. “oh..mukena” kulihat dia langsung masuk ke mesjid mau sahalat Zuhur mungkin. Wah bikin penasaran juga rasa ingin tau membuatku mulai bertanya lagi pada ibu itu,” Bu emang siapa yang tadi datang”ibu menjawab” Anak ibu yang bungsu baru pulang sekolah” aneh” Pulang sekolah kan sekarang hari Minggu Bu...” ibu itu juga heran “iya...sekarang hari minggu”, tapi dia langsung inget ternyata hari ini dia kursus bahasa Arab kebetulan emang sekolahnya di Madrasah Aliayah Negeri kota Bogor.wah jadi punya tema baru untuk berbincang dengan sag Ibu jadi wartawan lagi untuk yang kedua kalinya.
Ternyata si ibu ini sudah lama jualan di lingkungan mesjid ini, sejak anak yang bungsunya masih kecil,dan ketika kecil dia sudah terbiasa di lingkungan mesjid dan membatu ibunya, pantesan rajian shalatnya.ibu itu bertutur kepadaku tentang anakanya yang sekarang masih sekolah ini.dia menceritakan pengalaman anaknya ketika bantu jualan di lingkunagan mesjid ini, yang pada suatu hari dia ketemu dengan seorang perempuan ramah dengan kerudung putih rapi menutupi sampai setengah badannya. Kemudian wanita itu mengajak anaknya ngobrol sambil membeli semua barang dagangan yang dibawanya. Menerutnya wanita itu menanyakan cita – cita dia,impian dia dan siapa orang yang paling dia sayangi, tapi dari ketiga pertanyaan dia hanya bisa jawab satu pertanyaan yaitu pertanyaan terakhir” Siapa orang yang paliang di sayanginya” dengan spontan dia jawab “Ibu” lalu wanita itu bertanya lagi “dengan cara apa bisa membahagiakan orang yang disayangi” dia hanya diam dan menangis. Wanita itu bertanya lagi tentang sekolahnya yang memang waktu itu dia masih duduk di kelas 6 SD, bayak percakapan sang anak dengan wanita itu yang tak bisa ku cerna dari cerita sang ibu, yang jelas nampak adalah perubahan pada diri anak tersebut sampai 180 derajat, semangatnya berapi – api dalam hal ibadah, sekolah dia tidak pernah abstein walaupun ketika pulang sekolah harus bantu ibunya jualan.sekarang dia sudah dewasa tinggal 1 tahun lagi lulus setelah sebelumnya meneruskan di Mts Swasta di Bogor, tapi MA bisa masuk Negeri.
Keluahan sang ibupun datang dia menceritakan betapa beratnya menanggung biaya sekolah anaknya dari Mts sampai sekarang ini. Sebenarnya sang ibu ingin anaknya sampai Mts saja karena tidak mampu lagi membiayai sekolah anaknya. Tapi melihat semangat dan prestasi belajarnya terlebih ketika dia masuk ke MA Negeri,sang ibu berubah pikiran,sebenarnya anaknya terserah sang ibu, walaupun dia harus puas dengan pendidikan terakhirnya di Mts,dan sempat putus asa dan ingin bantu jualan ibunya. Tapi kakanya pertamanya memberikan dorongan walapun buakan materi yang dia berikan tapi semangat dengan kata”Apakah ade mau seperti kaka yang tiap hari kerjanya ga jelas, Ade... dengan ijazah kaka SMP sekarang tidak bisa berbuat apa- apa, dunia kerja sudah tidak membutuhkannya lagi”
Berkat kata – kata kakanya dan kebetulan ibunya mendengar akhirnya sang Ibu mendukung anaknya tuk melanjutkan sekolahnya lagi.
Ibu itu bercerita lagi katanya beberapa bulan yang lalu ada kegiatan di mesjid ini, dan kebetulan DKM melibatkan dia menjadi panitia untuk membantu pelaksanaan acaranya itu, acaranya tidak resmi banget acara anak muda gitu. Suatu ketika yang menjadi MC dalam acara itu ada halangan sehingga tidak dapat hadir,sampai panitia bingung mencari gantinya, dengan PD nya dia menawarkan diri sebagai gantinya, tapi perasaan ketidak percayaan itu muncul dari para pengurus tentang kempuannya, dari pada tidak ada penggantinya apa boleh buat.
Ternyata gaya bahasa dan mimik wajah di tambah bahasa Arabnya yang cukup baik serta pengetahuan umum yang luas cukup bisa menunjang kesuksesan dia membawakan acara itu.sehingga ada salah satu dari pengurus dan peseta yang di buat cengang melihatnya.padahal dia dari keluarga yang bisa dilahat sehari – harinya seperti apa, tapi dia bisa membuktikan hal yang luar biasa.
Selang beberapa hari dari acara itu ada hal luar bisa yang tidak diduga oleh sang ibu, yaitu ada tawaran beasiswa yang di urus DKM mesjid ke sebuah yayasan untuk membiaya anak itu sampai lulus sekolah bahkan jika hasil kelulusannya bagus akan diteruskan beasiswanya sampai lulus kuliah,SubhanAllah Rizkimah dimana aja.
Hari semakin gelap bukan berarti sudah sore, tapi mau Hujan. Sahabat yang lama ku tunggu belum datang juga, Hujan pun datang dengan tiba – tiba sehingga membuat orang di taman mesjid berlarian mencari tempat untuk berteduh, akupun ikut lari masuk mesjid sehingga berpisah dengan sang ibu tadi, karena ibu itupun mencari tempat berteduh maklum tempat jualannaya hanya bermodalkan alas plastik doang,
Ku titipkan sepatu di penitipan barang, aku pun masuk ke mesjid lagi, eh,,,didalam mesjid aku ketemu orang yang aku sudah kenal sebelumnya pak Ade, ternya dia kerja jadi DKM mesjid ini lumanyan jauh juga dari ciampea jadi DKM di Bogor gimana sejarahnya..
Cuma sebentar aku bicara dengannya karena dia harus mencari lingkungan mesjida yang bocor dan membersihka lantai yang kotor, tapi biarlah ku sendiri lagi,suasana yang nyaman didalam mesjid membuatku ngantuk padahal perut keroncongan makan terakhir jam 09.00 pagi dan saat rapat dengan warga Rw 08 tadi pagi hanya makan kue ringan saja.
Jika sahabatku sudah datang ku ajak makan saja sekalian ngobrol aktifitasnya setelah lulus sekolah itu apa asja dan gimana dengan lingkungan tempat kerjanya,
Akhirnya sebelum ashar dia datang juga, sempet kaget juga sebelumnya apa bener dia, maklum sudah lama tidak ketemu banyak perubahan pada dirinya, jika di lihat dari penampilan wajah kalo dia perempauan lebih dan tambah cantik dari sebelumnya,
Tanpa basa basi lagi langsung aja kita menuju sudirman park makan bareng, sesuai hukum persahabatan aku dengan temen temen siapa yang nagajak makan dia yang bayar tarktiran, tapi sayang hanya aku yang makan dia katanya sudah kenyang dan hanya minum ice capuccino, kapok makan juice alpukat. Ternyata seru banget bicara dengannya sampai waktu tak terasa bergulir dengan cepatnya sehingga harus mengakhirinya dan segera pulang, waktu sudah sore belum shalat ashar juga.
Waduh hari ini ku menemukan banyak hikmah dari mulai perjalanan menunggu sahabatku sampai aku ketemu dengannya, membuat dan menumbuhkan semangat baru,, iya semngat hidup yang senantiasa untuk memperbaiki diri dan lebih bertaqorrub kpd Allah swt.
Semoga Allah bisa menyatukan dan mempertemukan kita di suatu hari yang telah Di janjikan.

Cerita dengan perubahan dari bahasa lisam menjaddi bahasa tulisan
Disertai kata- kata dan kalimat penjelas dari sang penulis